Perlu terobosan baru bagi para petani agar jangan mau menjual murah komoditi yang ia hasilkan dengan membuat berbagai olahan yang terbuat dari singkong. Petani bisa membuat usaha produksi olahan makanan , kue , cemilan dan masih banyak lainnya. Berbagai olahan makanan memang bisa dibuat dengan menggunakan bahan dasar singkong. Namun untuk inovasi baru singkong juga bisa dikembangkan menjadi bioetanol yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi ketimbang singkong hanya dijual sebagai bahan baku saja. Sebenarnya diperlukan suatu modal yang cukup besar memang untuk mengembangkan perusahaan yang mengolah singkong menjadi Bioetanol. Akan tetapi para petani singkong bisa mencoba cara yang cukup sederhana untuk bisa membuat bioetanol sebanyak 10 liter. Nah bagaimana caranya bisa membuat bioetanol yang cukup simple bisa kita ikuti beberapa langkah berikut :
- Pertama yang dilakukan adalah dengan mengupas sekitar 125 kg singkong dan kemudian cacah kecil-kecil.
- Selanjutnya keringkan singkong yang sudah kita cacah dengan cara dijemur hingga kadar air yang ada berkisar 16 % atau buat menjadi gaplek.
- Masukan 25 kg gaplek yang sudah kering ke dalam tangki stainless berkapasitas sekitar 120 liter dan tambahkan airhingga volumenya menjadi 100 liter, panaskan hingga berkisar sekitar 100 derajat celcius selama setengah jam . Jangan lupa untuk mengaduk-aduk hingga menjadi kental seperti bubur.
- Dinginkan bubur gaplek yang telah dipanaskan kemudian masukan ke dalam tangki sakarifikasi (pengolahan pati menjadi glukosa). Setelah kondisi dingin kita bisa menambahkan ragi atau cendawan Aspergilus sekitar 10 liter untuk menguraikan bubur pati singkong
- Setelah berjalan 2 jam kemudian bubur gaplek akan membentuk 2 lapisam yaitu lapisan air dan endapan gula. Gula yang berasal dari pati singkong tersebut bisa diaduk kembali dan dimasukan ke dalam tangki fermentasi.
- Tutup tangki secara rapat untuk mengurangi kontaminasi dan Sacharomyces bisa bekerja mengurai glukosa secara optimal. Fermentasi yang dilakukan oleh Sacharomyces merupakan anaerob tanpa membutuhkan oksigen. Diamkan selama kurang lebih 2 hari. Setelah 2 hari akan menghasilkan 3 lapisan yang terdiri dari lapisan protein, air dan etanol. Namun untuk mendapatkkan kemurnian etanol tersebut kita dapat memisahkannya dengan melakukan penyulingan kembali hingga didapatkan kandungan etanol 95%.