Persyaratan Teknis yang Dibutuhkan dalam Menjalankan Sistem Manajemen Laboratorium pada Proses Pengujian

Operasional laboratorium tidak hanya sembarangan dijalankan tanpa standar operasional prosedur yang benar. Akan fatal jadinya jika pengelolaan laboratorium dijalankan secara sembarangan. Segala hal yang berkaitan dengan standar operasional laboratorium haruslah dijalankan dengan optimal guna terjaminnya mutu suatu laboratorium. Untuk itu laboratorium harus  memenuhi beberapa persyaratan teknis dalam menerapkan manajemen  laboratorium yang memenuhi standar mutu. Beberapa diantaranya akan kita kupas berikut ini:

Secara umum dalam menentukan kebenaran hasil uji atau kalibrasi dalam sebuah laboratorium adalah faktor manusia atau personal, kondisi akomodasi dan lingkungan, metode pengujian yang dijalankan baik itu kalibrasi maupun metode validasi, peralatan , ketelusuran pengukuran , proses pengambilan sampel, serta penanganan sampel. Dari faktor-faktor yang disebutkan diatas dapat memberikan kontribusi pada ketidakpastian hasil pengujian yang dilakukan.

  • Dalam sisi personil diperlukan dalam manajemen laboratorium dengan memperhatikan kompetensi personal yang bekerja dalam laboratorium apakah cakap atau tidak dalam mengoperasikan segala peralatan yang ada dalam sebuah laboratorium. Disamping itu dalam sisi personal juga dituntut mampu melakukan pengujian dengan optimal dan bisa memberikan evaluasi hasil pengujian. Dalam hal ini cakupan dari kompetensi personal yang harus dimiliki oleh tenaga laboratorium diantaranya pengetahuan yang sesuai , keterampilan serta sikap kerjayang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
  • Memastikan kondisi akomodasi serta lingkungan apakah berpengaruh terhadap hasil pengujian atau tidak. Karena dengan ketersediaan peralatan atau fasilitas yang memadai dalam melakukan pengujian dalam sebuah laboratorium bisa menjamin kebenaran hasil pengujian. Disamping itu perlu juga adanya pengendalian terhadap lingkungan sekitar laboratorium
  • Metode yang diterapkan dalam menjamin hasil pengujian yang digunakan adalah metode kalibrasi serta validasi hasil uji.
  • Peralatan baik itu yang digunakan dalam pengambilan sampel serta dalam proses pengukuran harus lengkap dan harus memenuhi standar akurasi atas pengujian yang dilakukan
  • Ketelusuran terhadap pengukuran harus sesuai dengan standar nasional maupun internasional atau memiliki bahan acuan yang bersertifikat

Pentingnya Penggunaan Alat Keselamatan Kerja pada Laboratorium

Sekarang ini peralatan kerja dalam sebuah laboratorium selalu mengikuti perkembangan teknologi yang juga semakin berkembang pula. Hal ini mengindikasikan agar para pelaku kerja atau tenaga laboratorium bekerja secara hati-hati. Selain memprioritaskan keselamatan individu dalam bekerja di sebuah laboratorium kita juga harus memperhatikan keselamatan orang-orang yang ada di sekitar laboratorium baik yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung. Dengan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja dalam sebuah laboratorium akan menciptakan suasana pekerjaan yang lebih kondusif hingga pekerjaan lab lebih produktif. Sebuah semboyan laboratorium yang baik adalah yang mampu memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium tersebut. Sebagai bentuk jaminan akan keselamatan dan kesehatan kerja sebuah laboratorium adalah dengan adanya SOP yang benar serta memiliki perlengkapan kerja yang memadai sesuai standar keamanan.

Beberapa fasilitas alat yang perlu dilengkapi dalam sebuah laboratorium adalah sebagai berikut :

  • Fire extinguisher
  • Hydrant
  • Eyes washer
  • Water shower

Sementara itu untuk peralatan darurat dan pendukung yang perlu disediakan dalam sebuah laboratorium tertera berikut ini : kotak P3K ( Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), tandu, spill kits, pakaian pelindung dan respirators, peralatan dekontaminasi, alat pembersih serta desinfektan, pita damarkasi, tanda peringatan, serta peralatan lain-lain ( tali, obeng, palu, dll)

Sementara itu alat keselamatan lain yang sering digunakan dalam sebuah laboratorium  atau alat pelindung diri (APD) dalam sebuah lab yang sering disebut PPE (Personal Protective Equipment) yang merupakan alat yang memberikan kenyamanan atau perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul. Dalam hal ini PPE merupakan peralatan atau pakaian yang terdesain untuk mengendalikan resiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dalam sebuah laboratorium. Adapun alat perlidungan diri (APD) dalam sebuah laboratorium harus memenuhi beberapa persyaratan yang disesuaikan dengan ketentuan Balai Hiperkes berikut ini :

  • APD harus bisa memberikan perlindungan secara optimal terhadap bahaya yang spesifik dan bahaya yang bisa terjadi bagi pekerja lab
  • APD yang didesain seringan mungkin bobotnya agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja di lab
  • Peralatan perlindungan diri bisa dipakai secara fleksibel
  • Bentuk desain yang cukup menarik
  • Alat perlindungan memiliki usia pakai yang cukup lama atau awet
  • Tidak menimbulkan bahaya tambahan jika kita memakai APD tersebut
  • Sesuai dengan standard yang telah ada
  • Peralatan memiliki suku cadang yang mudah didapat agar mudah dalam proses pemeliharaannya
  • Peralatan tidak membatasi pergerakan pemakai APD dalam sebuh lab

Pemanfaatan MSDS pada Laboratorium Untuk Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Laboratorium

Bukan namanya laboratorium jika tidak adanya penggunaan bahan kimia dalam proses kerjanya.  Dan beberapa bahan kimia tersebut dimungkinkan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3) yang tentunya bisa menghasilkan limbah sisa yang berbahaya pula. Bahaya yang dimaksudkan bisa berdampak pada praktikan, tenaga laborat, maupun peneliti, serta lingkungan di sekitar laboraratorium tersebut berada. Oleh karena itu memang sudah menjadi suatu kewajiban bagi orang-orang yang terlibat pekerjaan di laborat untuk paham sifat-sifat dari bahan kimia yang digunakan. Paling tidak dengan kita mengetahui sifat-sifat yang mungkin dimiliki bahan kimia akan meminimalisir terjadinya gangguan atau kecelakaan akibat  bahan kimia. Nah oleh sebab untuk menghindari atau meminimalisir terpaparnya bahan kimia, produk olahan, serta produk samping diperlukan pengetahuan mengenai penanganan bahan kimia melalui informasi data  keamanan bahan atau yang sering dikenal sebagai Mutual Safety  Data Sheet (MSDS).

Seperti yang kita ketahui dalam sebuah laboratorium sedikitnya ada 5 macam bahan kimia : mulai dari bahan baku , bahan produk utama, bahan produk samping, bahan untuk analisis, dan bahan buangan (limbah). Dari bahan kimia yang digunakan hingga menghasilkan bahan buangan banyak diantaranya merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3). Dari setiap bahan kimia B3 memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta dalam penanganannya oleh sebab itu para praktikum lab atau pengguna bahan kimia harus paham tiap-tiap jenis bahan kimia. Hal inilah yang memang harus menjadi perhatian dalam penggunaan dan penanganan bahan kimia kita harus menggunakan informasi data keamanan bahan (MSDS) karena seperti yang kita ketahui bahwa dalam MSDS menyajikan uraian informasi bahan , sifat fisik, dan kimiawi, cara menggunakannya, model penyimpanannya yang safety serta sistem pengelolaan bahan buangan atau limbah.

Dalam sebuah laboratorium menerapkan beberapa strategi pengelolaan MSDS antara lain :

  • Laboratorium tersebut perlu melakukan invetarisir terhadap keseluruhan bahan kimia baik itu yang termasuk B3 maupun bahan kimia yang lainnya.
  • Melakukan pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
  • Laboratorium perlu melakukan modifikasi MSDS
  • Laboratorium perlu melakukan pengarsipan data (bertujuan agar data informasi yang diarsipkan lebih mudah diakses oleh siapa saja dengan cepat)
  • Laboratorium harus mematuhi dan melaksanakan rekomendasi MSDS

Penggunaan bahan kimia B3 di laboratorium harus memperhatikan beberapa rekomendasi berikut ini :

  • Selalu mengacu pada rujukan MSDS
  • Selalu mempersiapkan bahan dengan baik dan benar
  • Pengemasan dan penyimpanan bahan kimia secara tepat
  • Penggunaan bahan sesuai takaran
  • Pengelolaan limbah bahan kimia secara bijak

Kandungan dalam Minuman Bersoda dan Dampak Negatif Mengkonsumsi Minuman Bersoda secara Berlebihan

Sekarang ini banyak sekali varian minuman bersoda yang beredar di pasar konsumen. Dari satu industri minuman bersoda saja bisa diproduksi berbagai merk dan varian rasa yang berbeda. Seperti yang terjadi pada perusahaan minuman bersoda sebagai  pendahulu produsen minuman bersoda pada PT coca cola yang ada di Indonesia. Dari perusahaan ini saja sudah cukup banyak merk-merk terkenal yang beredar seperti cocacola, fanta, sprite dan lain sebagainya. Tentunya sebagai pioner minuman bersoda yang ada di Indonesia sebaiknya memang benar-benar bisa menjaga kualitas dari produk yang mereka kembangkan. Dalam hal ini kandungan dari minuman karbonasi jangan sampai ada kandungan yang melebihi batas wajar sehingga sangat riskan pada kesehatan konsumen. Demikian juga pada iindustri minuman soda yang lain juga perlu diterapkan hal yang demikian tadi diulas.

Untuk lebih jelasnya akan kandungan minuman berkarbonasi atau bersoda sebaiknya ada uji kandungan minuman bersoda pada laboratorium. Namun secara sederhana kandungan kimia dari minuman bersoda yang beredar di konsumen adalah sebagai berikut :

  • Sebagai komponen utama pada softdrink atau minuman bersoda adalah air
  • Selain itu juga ada unsur CO2 yang berguna memperbaiki flavor minuman , Jika melihat unsur tersebut pada manusia merupakan suatu gas buangan pernafasan kita. Efek yang ditimbulkan dengan adanya gas CO2 pada minuman ini adalah adanya efek krenyes-krenyes dan juga menggelitik pada tenggorokan
  • Gula atau Pemanis

Pada softdrink reguler : Sukrosa(gula tebu), sirup Fruktosa atau HFCS (High Fructosa Corn Syrup)

Sedangkan Softdrink Diet : Pemanis aspartam, sakarin atau siklamat

  • Kefein merupakan zat dapat mengurangi rasa kantuk, dan memiliki kadar cukup tinggi
  • Zat pengawet yang digunakan adalah sodium – bensoat
  • Zat pewarna buatan yang terdiri dari karmoisin serta tetrasin
  • Zat pemberi rasa atau everfresen seperti rasa buah-buahan serta yang lainnya

Adapun dampak negatif konsumsi minuman soda berlebihan diantaranya :

  • Bisa mengakibatkan obesitas bagi konsumen minuman bersoda baik itu orang dewasa maupun anak-anak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi
  • Memberikan dampak penyakit diabetes gestasioanl berdasarkan riset ditemukan 12 sendok teh gula dalam satu kaleng minuman bersoda.
  • Adanya pewarna dan pemanis buatan bisa berdampak pada penurunan kualitas kerja organ vital seperti ginjal
  • Berdampak pada kesehatan gigi, orang yang banyak minum minuman bersoda bisa menimbulkan kerusakan pada gigi

Bahan Tambahan Makanan yang Berbahaya

Bukan suatu rahasia lagi, setiap olahan makanan yang biasa menjadi makanan sehari-hari ataupun pada waktu-waktu tertentu saja memerlukkan proses yang tidak pendek. Olahan makanan yang sudah siap makan ini tentunya memerlukan treatmen pengolahan hingga didapatkan hidangan atau masakan yang bervariasi baik itu dari segi rasa, maupun bentuknya. Biasanya untuk memberi variasi yang beda pada makanan kadang para pelaku atau pembuat olahan makanan mereka memberikan bahan tambahan tertentu hingga didapatkan olahan secara optimal sesuai dengan keinginan produsen. Hal ini tentunya bukan suatu yang terlarang jika bahan tambahan yang diberikan hingga didapatkan olahan makanan yang optimal merupakan bahan-bahan yang tepat digunakan sebagai tambahan. Bahan tambahan makanan ini dipastikan tidak membahayakan. Adapun beberapa macam tambahan makanan diantaranya pengawet, pewarna, penyedap rasa , penyedap aroma, pemantap, antioksidan, pengemulsi, anti gumpal, pemucat, serta pengental.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 722  tahun 1988 bahan tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan dan dicampurkan selama proses pengolahan makanan dengan tujuan peningkatan mutu dari makanan itu sendiri. Dalam hal ini termasuk dalam bahan tambahan makanan adalah pengawet serta pemanis sintetis makanan. Memang tidak sepenuhnya bahan tambahan makanan berbahaya. Dalam hal ini memang bahan tambahan  makanan perlu dibatasi penggunaannya jangan berlebihan karena ditakutkan akan berpengaruh pada kesehatan jika termakan. Namun jika kadar bahan tambahan  makanan sesuai dengan dosis anjuran pemakaian dipastikan akan aman-aman saja. Hanya saja mungkin dampaknya tidak secara langsung jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung tambahan makanan dan bisa saja beberapa tahun kemudian dirasakan apa yang menjadi dampak konsumsi makanan.

Adapun beberapa tambahan makanan yang penggunaannya dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 722 tahun 1988 antara lain : formalin, asam borat dan senyawanya; Asam salisilat dan garamnya ; dietil pirokarbonat ; dulsin ; kalium klorat; kloramfenikol; minyak nabati dibrominasi; nitrofurazon, dan kalium bromat. Berdasarkan data-data diatas yang sering digunakan sebagai tambahan makanan adalah formalin serta borax, kedua bahan tambahan ini sangatlah berbahaya oleh karena itu kita perlu hati-hati akan kandungan makanan yang dikonsumsi

Uji Sederhana kualitas Air Minum

Mengingat pentingnya air bagi kehidupan kita, kita perlu menjaga kelestarian sumber daya air supaya bisa mencukupi kebutuhan. Khususnya untuk konsumsi air minum, kita perlu memperhatikan kualitasnya. Cukup layakah air tersebut untuk kita konsumsi atau malah berbahaya jika diminum. Secara sederhana kita mengamati kalau kejernihan menjadi salah satu faktor kita menentukan kualitas air minum. Air yang layak kita minum memang sebaiknya yang jernih. Selain itu air yang kita minum harusnya tidak berbau dan tidak memiliki warna. Beberapa cara untuk menentukan kualitas air di atas memang masih bisa menggunakan panca indra kita. Akan tetapi faktor kejernihan dan tidak berbau lantas kita memastikan kalau air tersebut layak untuk minum. Padahal belum tentu air yang jernih  dan tidak berbau layak konsumsi, karena bisa jadi itu berbahaya untuk kita minum. Oleh karenanya perlu adanya uji kualitas air yang memenuhi standar kesehatan untuk diminum. Perlu dilakukan uji laboratorium untuk menentukan kelayakan air yang kita minum. Akan tetapi untuk melakukan uji laboratorium pastinya memerlukan biaya yang tinggi. Padahal dengan uji di laboratorium memberikan paparan yang lengkap data hasil uji cobanya.

Mengingat mahalnya biaya yang kita keluarkan untuk melakukan uji air yang layak kita minum, sebenarnya kita bisa melakukan analisis secara sederhana dalam menguji kualitas air minum kita. Kita bisa menguji secara sederhana di rumah kandungan kimia yang terdapat pada air. Beberapa langkah yang perlu dipersiapkan untuk melakukan uji sederhana terhadap air minum.

  • Pertama yang dilakukan adalah dengan menyediakan setengah air yang akan kita uji dan kita campurkan dengan segelas air teh
  • Langkah berikutnya diamkan selama satu malam dengan kondisi terbuka tempat air tersebut
  • Periksa keadaan apakah terjadi perubahan warna, lendir dan lapisan minyak pada permukaan

Amati perubahan yang terjadi pada air teh, semakin cepat terjadi perubahan warna pada air menunjukan kalau kandungan unsur kimiawinya terbukti tinggi. Namun apabila perubahan yang terjadi terbilang lambat itu mengartikan bahwa kandungan kimiawi terbilang rendah. Biarpun rendah unsur kimiawi air tersebut sebaiknya tidak baik  untuk konsumsi. Hanya saja air tersebut masih bisa digunakan untuk keperluan lain selain untuk di minum dan mengolah masakan. Air yang mempunyai tingkat kesadahan dan memiliki kandungan logam yang tinggi dapat ditunjukan dengan perubahan warna air teh menjadi hitam, ungu dan  biru. Namun jika air teh menunjukan tidak ada perubahan warna, berarti air tersebut memang layak minum.

Standar Air Minum dalam Kemasan (AMDK)

Semakin banyak saja brand air minum dalam kemasan sekarang ini. Air minum dalam kemasan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu air mineral dan air demineral. Standarisasi pada air minum dalam kemasan bertujuan untuk menjamin kualitas dan kemasan air yang kita konsumsi ini. Kualitas air minum menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan, itu karena pentingnya air bagi kehidupan ini adalah sebagai penyuplai terbesar dari tubuh manusia. Apabila air yang minum yang kita konsumsi tidak mempunyai standar kualitas mutu, maka harus bisa menghindarinya. Karena belakangan ini banyak beredar berbagai merk air minum kemasan dan kita tidak tahu membedakan antara yang berkualitas baik dan yang buruk. Bukan berarti harga yang mahal merupakan bukti bahwa air tersebut memiliki kualitas yang terbaik. Banyak sekarang terjadi produksi KW air minum kemasan yang sudah terlebih dahulu mempunyai nama beredar di masyarakat. Mereka mencatut nama yang sudah terkenal guna menarik konsumen yang awam akan keaslian suatu produk. Pemalsuan produk ini tentunya meresahkan bagi para pengguna air minum dalam kemasan.

Beberapa standar persyaratan yang harus dipenuhi oleh air minum kemasan yang memiliki memiliki kualitas baik diantaranya yang didasarkan pada kondisi dan cemaran yang terkandung dalam air minum kemasan :

  1. Air minum kemasan yang memilki standar kualitas teruji tidak memiliki bau dan memiliki rasa yang normal sepertia air biasanya dan tidak berwarna
  2. Kriteria pH pada air minum kemasan berkisar antara 6 – 8,5
  3. Dalam kriteria kekeruhan maksimal air minum dalam kemasan yaitu 1,5 NTU
  4. Kandungan zat organik terlarut maksimal 500 mg/l
  5. Zat organik angka (KmnO4) kurang lebih 1,00 mg/l
  6. Kandungan Nitrat (NO3) maksimal 45 mg/l
  7. Nitrit maksimal 0,005 mg/l
  8. Amonium berkisar maskimal 0,15 mg/l
  9. Sulfat maksimal kandungannya 200 mg/l
  10. Fluorida maksimal 1 mg/l
  11. Besi, Sianida, Mangan, Klor bebas, Kromium, Barium, Boron dan Selenium yang dimiliki air minum dalam kemasan tidak sampai 1 mg/l

Sistem Keamanan suatu Laboratorium

Keamanan laboratorium memang sangat riskan karena di dalamnya terdapat berbagai macam bahan-bahan kimia yang mempunyai banyak manfaat tetapi dapat juga membahayakan seseorang. Bahan bahan kimia yang terdapat dalam laboratorium perlu penangan khusus  dan tidak boleh sembarangan orang boleh melakukan observasi. Hanya bagi mereka saja yang benar-benar memiliki ilmu kimia yang bisa melakukan uji atau observasi. Oleh sebab itu dalam suatu laboratorium harus memiliki sistem keamanan yang baik.  Sistem keamanan dalam sebuah laboratorium harus menggabungkan tiga komponen yaitu komponen fisik, komponen elektronik dan komponen operasional yang menjadikan sistem lebih terpadu. Dari tiga komponen tesebut keamanan laboratorium diharapkan mampu terpenuhi dengan baik. Dalam pengaplikasian sistem keamanan pada laboratorium bisa dijalankan dengan berbagai opsi berikut.

  1. Penjagaan dan prosedur keamanan dalam sebuah laboratorium. Sudah menjadi suatu yang lumrah karena dalam suatu gedung memang perlu ada yang jaga guna mengakses keamanan gedung atau laboratorium tersebut. Yang menjadi catatan dalam prosedurnya tenaga keamanan yang menjaga laboratorium tersebut hanya sebatas berjaga di luar laboratorium. Tenaga keamanan lab tidak diperkenankan untuk memeriksa eksperimen yang sedang dijalankan tanpa penjagaan tenaga laborat.
  2. Penguncian pintu. Dalam kaitannya dengan pekerjaan yang berkaitan dengan laborat tentunya tenaga lab mempunyai akses kunci keluar masuk lab dan kunci lain yang digunakan dalam proses eksperimen. Ketika suatu saat tenaga yang pernah bekerja dalam sebuah eksperimen di lab dan keluar atau sudah habis pekerjaan maka diwajibkan adanya pengumpulan kunci-kunci supaya menghindari terjadinya tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.
  3. Perlu memasang CCTV pada sebuah laboratorium. Dengan pemasangan CCTV pada sebuah laboratorium segala aktifitas yang berkaitan dengan laboratorium akan terekam dan tersimpan dengan baik. Dengan adanya CCTV segala tindakan yang tidak diinginkan yang bisa mengancam keamanan laboratorium bisa terpantau dan memberikan informasi yang penting suatu saat ketika terjadi resiko kerja dalam laborat. Pemasangan nya bisa ditempatkan pada pintu keluar masuk laborat. Bisa juga kita tempatkan CCTV di area sekitar lab.
  4. Beberapa tindakan lainnya yang bisa diterapkan demi keamanan lab diantaranya : pemasangan alarm pembobolan dan kaca pecah untuk jendela laborat, memberikan penerangan yang baik untuk area keluar masuk laborat, membuat tembok atau pagar pembatas, dan memberi tanda pengenal sebagai identitas laborat.

Sikap Hati-hati Konsumen Terhadap Makanan yang Digoreng

Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Masyarakat selalu menggunakannya dalam mengolah masakan. Rasanya dalam keseharian masyrakat khususnya ibu-ibu di dapur selalu tidak lepas dari perang minyak goreng. Dengan minyak goreng ini seseorang bisa menyajikan berbagai macam olahan masakan . Terlebih mendekati hari raya kebutuhan terhadap minyak akan semakin meningkat. Produk-produk minyak goreng sudah banyak nama dan tentunya memiliki kualitas yang berbeda-beda. Kualitas ini yang berpengaruh terhadap harga yang ditawarkan. Masyarakat dalam menggunakan minyak goreng sekarang ini selalu dikaitkan dengan kesehatan. Banyak yang menyebutkan kalau yang berasumsi bahwa minyak menjadi faktor yang berperan bagi kesehatan. Kandungan lemak berlebih yang terdapat didalam minyak bisa mengganggu kesehatan organ-organ vital kita.

Olahan makanan yang digoreng memang disukai oleh banyak orang. Gorengan menjadi kegemaran sebagian besar masyarakat karena sensasi rasa makanan dengan digoreng menjadi lebih nikmat.  Terlebih pada bulan puasa seperti sekarang ini masyarakat lebih banyak memakan makanan yang digoreng. Gorengan menjadi favorit sebagai menu berbuka puasa. Karena konsumsi gorengan yang cukup intens ini bisa berdampak pada gangguan kesehatan seperti sariawan, panas dalam, dan gangguan pernafasan juga. Seperti yang kita tahu bahwa gorengan yang dijajakan ramai sepanjang jalan menjelang buka puasa dalam proses penggorengannya boleh dikatakan menggunakan minyak yang dipakai berulang-ulang untuk menggoreng. Minyak yang kemarin tidak habis untuk menggoreng oleh penjual gorengan digunakan lagi untuk menggoreng lagi. Proses seperti ini terus menerus diulang-ulang sampai beberapa kali. Nah dari hal yang demikian inilah biasanya berbagai gangguan kesehata terjadi kepada kita . Proses pemanasan yang berulang-ulang pada minyak  bisa menghasilkan senyawa yang membahayakan tubuh.  Kandungan asam lemak  tak jenuh dan radikal bebas semakin tinggi bisa berpengaruh pada kerja organ tubuh kita yang menurun. Sebagai organ tubuh yang paling terkena imbasnya yaitu hati yang memiliki peran dalam proses metabolisme makanan. Oleh sebab itu jika kita teralu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak bekas atau jelantah resikonya terhadap hati. Jadi perlu lebih hati-hati lagi kita dalam memilih gorengan. Atau biar lebih terjamin keamanan, lebih baik kita membuat makanan yang digoreng sendiri dengan minyak yang baru. Jadi kita lebih nyaman dalam menyantapnya tanpa perlu was-was akan kondisi minyaknya.

Pentingnya tanaman jarak yang kaya manfaat

Buah jarak biasanya kita temukan dipekarangan rumah hanya sebagai tanaman  pelindung saja. Tidak jarang tanaman jarak juga hanya sebagai penanda batas antara pekarangan yang satu dengan yang lain. Bahkan kalau di kampung sering pohon jarak digunakan sebagai penanda makam. Sering tanaman ini tumbuh liar sebagai pagar tanpa terawat karena kurang tahunya mereka akan manfaat buah jarak. Kalau saja mereka tahu banyaknya khasiat dari buah jarak maka tanaman jarak akan terawat dengan baik. Tanaman yang memiliki nama latin Ricinus communis dahulu menjadi tanaman yang banyak dikembangkan pada zaman penjajahan Belanda. Para penjajah dahulu menanam buah jarak di negeri ini tujuannya untuk membuat minyak pelumas bagi kendaraan atau armada perang mereka saat itu. Dengan mempekerjakan tenaga pribumi tanaman jarak menjadi komoditi yang penting bagi kolonialis Belanda. Namun seiring perkembangan zaman tanaman jarak dibiarkan begitu saja sebagai tanaman pagar atau liar. Akan tetapi sekarang ini sudah ada yang mulai melirik untuk mengembangkan tanaman jarak karena tahu pentingnya manfaat dari buah jarak.

Mulai diliriknya usaha mengembangkan buah jarak karena manfaatnya yang banyak. Kandungan  yang dimiliki oleh biji buah jarak diantaranya. Biji jarak mengandung 30-40 % minyak ricinic yang didalamnya ada glyceride  yang berasal dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, serta stearic acid. Selain itu juga ada kandungan ricinine cytochrome C dalam jumlah kecil, lipase, dan beberapa enzim lainnya. Secara keseluruhan manfaat tanaman jarak diantaranya. Daun dari tanaman jarak bisa dimanfaatkan dalam pengembangan ulat sutra. Getah tanaman jarak bisa dimanfaatkan dalam mengobati luka dan juga untuk pengobatan jamur, sengatan serangga dan juga masalah pencernaan karena kandungan protasenya. Pada bijinya bisa dimanfaatkan sebagai insektisida, bahan bakar, pupuk dann juga produksi biogas dengan memanfaatkan biji daging buahnya. Sementara untuk minyak yang dihasilkan bisa dimanfaatkan dalam pembuatan sabun, bahan bakar, serta sebagai insektisida. Ampas atau bungkil biji setelah proses pengolahan minyak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan juga dalam produksi biogas.

Butuh bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang! Tim Specialist kami siap berdiskusi via Chat WA apabila sedang online, jika jaringan sedang sibuk segera kirim email ke: [email protected] untuk mendapatkan respon cepat via help desk..

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Eva Arlinda - Head Office

Online

Account Executive

Andini Eryani - Head Office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Apa kabar bp/ibu, ada yg bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Apa kabar bp/ibu, ada yg bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda - Head OfficeAccount Executive

Apa kabar bp/ibu, ada yg bisa saya bantu? 00.00

Andini Eryani - Head OfficeAccount Executive

Apakah ada yang saya bisa bantu bapak/ibu? 00.00